SELAMAT DATANG DI DUNIA ARSITEKTUR

Selasa, 21 Desember 2010

HIJAU & SEJUKNYA HUNIAN KITA (1)

Pemanasan Global merupakan terror yang lebih berbahaya dari terror penyalahgunaan nuklir sekalipun. Rumah bergaya tropis merasa terpanggil untuk memberikan wacana kepada pembaca untuk menciptakan langkah pencegahan dengan cara mengedepankan penghijauan, yang dimulai dari lingkungan terdekat kita, yaitu Rumah Tinggal kita.Telah disarankan Pemerintah, untuk mencegah polusi udara yang menimpa rumah kita dengan tanaman indoor seperti tanaman hias ataupun tanaman penyejuk lainnya. Namun usaha itu agak percuma kalau hanya ruangan di dalam rumah sudah dibuat sejuk serta bersih, sedangkan halaman luarnya masih sangat terasa pencemaran udaranya.Telah disarankan Pemerintah, untuk mencegah polusi udara yang menimpa rumah kita dengan tanaman indoor seperti tanaman hias ataupun tanaman penyejuk lainnya. Namun usaha itu agak percuma kalau hanya ruangan di dalam rumah sudah dibuat sejuk serta bersih, sedangkan halaman luarnya masih sangat terasa pencemaran udaranya. Halaman rumah kita sebaiknya juga ditanami jenis-jenis tanaman yang mampu menyerap gas-gas pencemar udara NO dan CO buangan kendaraan bermotor atau sumber polusi lainnya. Tidak hanya rumah di pinggir jalan besar yang menderita semburan gas buangan knalpot, tapi juga rumah-rumah yang masuk perkampungan, di tepi jalan kompleks perumahan, dan jalan lingkungan desa kita.
Menurut penelitian, ada beberapa jenis tanaman yang mampu berfungsi optimal meredam tingkat pencemaran dan mampu mengikat dan atau menyerap gas racun yang terkandung di NO dan CO. Yang pertama, yaitu tanaman yang bentuk ukurannya lumayan besar, misalnya pohon mahoni, pohon beringin, dan pohon kenari. Yang kedua, yaitu tanaman yang berukuran sedang dan secara estetika dapat menjadikan sebuah daya tarik sekaligus mempercantik lingkungan, misalnya jenis perdu hias (puring, kembang sepatu, soka, palem) dan terna hias. Keberadaan mereka di rumah kita, selain sebagai penghijau lingkungan hunian, bisa juga sebagai pagar hijau pembatas antara halaman rumah dengan jalan lingkungan rumah kita. Adapun jenis terna hias, misalnya tanaman sri rejeki dan bambu air sangat berperan mengurangi kadar polusi NO di rumah kita. Kalau mereka ditanam secara lebih rapat, sehingga menjadi rimbun, akan lebih baik ditanam di halaman dekat jendela dan pintu rumah, jenis tanaman ini berfungsi maksimal sebagai penyaring udara luar yang akan bertukar dengan udara lembab dan pengap dari dalam ruangan atau kamar kita.
Beberapa cara tentang pengaturan sebaran tanaman di halaman rumah kita yang memperhatikan fungsi dan kegunaannya, dapat diatur sebagai berikut :
Sebagai pagar hijau. Berfungsi layaknya pagar pembatas antara jalan raya/lingkungan dengan rumah tinggal kita. Jenis tanaman yang digunakan adalah puring, cemara, kembang sepatu, bamboo air, pohon soka, ekor tupai). Tanaman ini merupakan tameng pertama dari polusi yang dihasilkan dari luar halaman rumah tinggal kita.
Sebagai payung pelindung. Berfungsi sebagai penangkal panas terik matahari langsung dan penghasil kondisi teduh halaman rumah kita. Jenis tanaman atau pohon yang digunakan ; palem kuning, ketepeng, palem, kere paying, atau kelapa sawit.
Sebagai pemanis dan penyejuk. Berfungsi sebagai tanaman yang mempercantik lingkungan hunian kita. Bisa dipilih jenis tanaman sesuai selera atau hobi kita. Misalnya membuat hamparan rumput-rumputan, dipercantik dengan tanaman dalam pot (bonsai, adenium, anggrek, suplir, dan lainnya).
Untuk menghindari efek pemanasan global dan perubahan iklim baik mikro maupun makro perlu dilakukan melalui penghijauan terutama pada daerah daerah yang terbuka dan gersang. Selain dapat menghindari efek pemanasan global, gerakan penghijauan tersebut juga dapat menciptakan suhu yang relatif lebih sejuk dibandingkan tanpa penghijauan, juga mengurangi terjadinya perubahan kondisi cuaca secara drastis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar